Skip to content

GALAUTRAVELER

Traveling dan Galau Tidak Bisa Dipisahkan

  • Beranda
  • Traveling
  • Lain-Lain
  • Tips
  • Info

Author: Gallant Tsany Abdillah

Suka jalan-jalan dan menggalau tentang apapun. Pengen punya kamera (dan pacar) sendiri. Kerjasama dapat menghubungi ke alamat email: gallanttsany@gmail.com

Liburan Gratis bareng @pergidulu

Udah pernah ke Singapura? Belom?
Mau ke sana nggak?
Kalo ke Singapura dan gratis, mau?
Namanya juga jalan-jalan, siapa sih yang nggak mau? Apalagi ke Singapura. Dan GRATIS pula. Nah, combo banget tuh.

Continue reading “Liburan Gratis bareng @pergidulu”

Author Gallant Tsany AbdillahPosted on 21 April 20142 May 2018Categories TravelingTags Kuis, Travel10 Comments on Liburan Gratis bareng @pergidulu

Posts navigation

Previous page Page 1 … Page 15 Page 16

Archives

gallanttsany

Pengen punya kamera (dan pacar) sendiri //
twitter : gallanttsany

Gallant Tsany Abdillah
Ini adalah salah satu foto yang paling aku suka ke Ini adalah salah satu foto yang paling aku suka ketika menginap di Innside by Melia Hotel tempo hari. Sebetulnya foto ini juga biasa saja, tetapi memang sudah menjadi keinginan sejak lama bisa memotret dari ketinggian begini. Meski ini bukan benar-benar foto yang aku mau.⁣
⁣
Foto ini diambil ketika sore hari dalam keadaan mendung sehingga foto ini tidak benar-benar seperti yang aku mau. Sebetulnya, aku punya keinginan untuk memfoto jalanan waktu malam dari ketinggian. Bila dibayangkan dengan foto ini, maka lampu-lampu kendaraan di bawah itu menjadi garis-garis lampu.⁣
⁣
Istilahnya adalah menggunakan teknik night photography long eksposure kalo kata para suhu.⁣
⁣
Namun, mendapatkan foto ini saja sudah cukup puas karena aku sama sekali belum pernah memfoto jalanan dari ketinggian seperti ini. Ditambah lagi ketika aku menginap, hujan turun ketika malam hari sehingga tidak memungkinkan untuk memfoto seperti yang aku inginkan.⁣
⁣
Terima kasih, @innsideyogya untuk pengalaman menyenangkan menginap selama dua malam.

#staycation #travelstories #photostories #yogyakarta #innsidebymeliayogyakarta
Sepertinya, sekarang mencari informasi tempat wisa Sepertinya, sekarang mencari informasi tempat wisata di suatu tempat lebih mudah dibanding dulu. Bahkan mungkin untuk daerah-daerah yang kurang terkenal sebagai destinasi wisata. Seperti cerita di balik foto ini.⁣
⁣
Alkisah, aku dan mas @adityafyahya mendapatkan undangan ke Tulungagung. Mungkin nggak banyak yang tahu tempat-tempat wisata di Tulungagung. Mungkin informasi tempat wisata di Tulungagung juga cuma satu atau dua aja. Salah satu tempat yang udah cukup terkenal seperti Pantai Kedung Tumpang tentu sudah pasti menjadi tempat yang bakal kami kunjungi. Namun permasalahannya, masih ada hari kedua, setelah kami menginap semalam, yang membuat kami bingung mau ke mana.⁣
⁣
Sekarang mencari informasi tempat wisata sudah sangat mudah. Minimal dengan mencari di Instagram menggunakan tagar Eksplor lalu diikuti nama kota, akan bermunculan rekomendasi tempat-tempat wisata menarik di kota itu. Dari tagar tersebut bisa diperluas lagi dengan membuka website untuk mencari arah menuju tempat tersebut. Bahkan kadang cukup dengan memasukkan kata kunci nama tempat tersebut di Google Maps, maka, voila! sudah muncul petunjuk arah ke tempat itu. ⁣
⁣
Dari situ, kami memutuskan untuk pergi ke Ranu Gumbolo. Yak, namanya memang mirip dengan Ranu Kumbolo di Semeru. Bentuk pemandangannya juga sepintas mirip yaitu terdapat sebuah danau berukuran besar yang meneduhkan. Ketika kami ke sini, Ranu Gumbolo ini sepi sekali. Rasanya hampir tidak mungkin tempat ini termasuk sebagai destinasi wisata tapi sepi pengunjung, padahal itu hari Minggu. Padahal tempatnya rindang karena Ranu Gumbolo dikelilingi oleh pohon-pohon pinus tinggi. Suasananya juga tenang, nyaman sekali kalau mau bersantai di sini, termasuk memancing seperti bapak-bapak yang kami temui pagi itu.⁣
⁣
Lokasi: Ranu Gumbolo, Tulungagung⁣
#RanuGumbolo #EksplorTulungagung #Tulungagung #Galautraveler #TravelBlogger
Cuaca di Kampung Laut begitu terik. Panas menyenga Cuaca di Kampung Laut begitu terik. Panas menyengat membakar kulit meski sesekali ada rasa sejuk setelah angin berhembus sepoi-sepoi. Siang itu, aku bersama beberapa teman diajak mengelilingi sedikit wilayah di Kampung Laut, Cilacap. Kami ditunjukkan begitu banyak hal mulai dari pengembangan dua puluh jenis tanaman Bakau, manfaat hutan Mangrove, pengembangan batik Mangrove, hingga berbagai olahan makanan dari tanaman Mangrove yang berhasil diciptakan dari kampung yang menjadi binaan Pertamina RU IV Cilacap.⁣
⁣
Cerita selengkapnya bisa dibaca di blog galautraveler.my.id⁣
⁣
Lokasi: Kampung Laut, Cilacap⁣
⁣
#Mangrove #KampungLaut #Cilacap #PesisireInyong #Travelblogger # #galautraveler
Meniti tiap langkah di Kotabaru, tidak akan bisa d Meniti tiap langkah di Kotabaru, tidak akan bisa dilepaskan dari cerita tentang sebuah rumah sakit yang pertama dibangun di Yogyakarta, bernama Rumah Sakit Bethesda. ⁣
⁣
Semula, Bethesda, begitu orang Jogja menyebutnya, dikenal dengan dua nama lain yakni: Rumah Sakit Petronella dan Rumah Sakit Toeloeng. Rumah Sakit Petronella atau Rumah Sakit Bethesda dibangun oleh seorang bernama dr. Jan Gerrit Scheuer yang diresmikan pada tahun 1899. Oleh masyarakat sekitar disebut Rumah Sakit Toeloeng karena rumah sakit ini mampu menolong banyak orang pada saat itu. ⁣
⁣
Bersama @intan_ncs dan @joggoodguide cerita tentang Kotabaru dikuak satu persatu. Cerita selengkapnya tentang Kotabaru ini ada di blog. ⁣
⁣
Lokasi: Rumah Sakit Bethesda
#history #Sejarah #bethesda #Yogyakarta #hospital #exploreyogyakarta #walkingtour #Kotabaru #travelphotography #travelstories #traveling #travel #galautraveler #travelblogger #blogger
Ialah Ir. Beekveld, orang yg berada di balik ranca Ialah Ir. Beekveld, orang yg berada di balik rancangan tata ruang Kotabaru atau dalam bahasa Belanda: Nieuwe Wijk, menggunakan desain tata kota modern seperti di Inggris. Konsep tata ruang ini adalah yang termodern pada zamannya, dan dengan konsep inilah yang membuat Kotabaru seakan bukan di Yogyakarta seperti pada umumnya yang jarang pepohonan dan panas. Melintas di Kotabaru betul-betul sejuk dan dingin. ⁣
⁣
Desain-desain arsitektur rumah di Kotabaru pun dirancang sedikit lebih modern ketimbang rumah bergaya Indische pada umumnya. ⁣
⁣
Sejatinya, Kotabaru jauh lebih luas dan lebih dalam dari apa yang sudah diceritakan pemandu dari Jogjagoodguide kepada kami. Rasanya menyenangkan, menyelami kembali cerita-cerita lama. Cerita-cerita lama yang tak pernah terulang. Cerita-cerita lama yang tak lagi baru, di Kotabaru.⁣
⁣
Cerita selengkapnya ada di blog.⁣
⁣
Lokasi: Kotabaru, Yogyakarta
"Papuma, Mas!" Ujar Putri saat aku memberikan pili "Papuma, Mas!" Ujar Putri saat aku memberikan pilihan lokasi melihat sunset di Jember antara Pantai Tanjung Papuma dan Pantai Payangan. ⁣
⁣
Langit menjadi kelabu saat kami tiba di Pantai Tanjung Papuma, setelah menjelajah tiga tempat lain sebelumnya. Padahal waktu itu belum lebih dari pukul 17.00 WIB. Kami memilih bibir pantai paling ujung. Cukup sepi, hanya ada satu atau dua orang yang bermain di pantai. Sementara dua pasang lainnya lebih memilih duduk-duduk sembari menikmati sore. ⁣
⁣
Pasir putih Pantai Tanjung Papuma begitu lembut. Ombak-ombak samudera yang kuat tertahan oleh karang-karang, hingga hanya sisa-sisanya saja yang mencapai bibir pantai. Langit semakin gelap, tanpa terasa waktu sudah menandakan masuk waktu magrib. Aku dan Putri segera meninggalkan pantai dan mengakhiri perjalanan menjelajah Jember hari ini sebelum gelap benar-benar menyergap.⁣ Cerita selengkapnya ada di blog.
⁣
Lokasi: Pantai Tanjung Papuma, Jember, Jawa Timur

#papuma #tanjungpapuma #sunset #negerisejutasenja #senja #travel #travelphotography #travelstories #galautraveler #travelblogger #throwback #tbt #throwbackthursday
Entah bagaimana dan siapa yang memulai, tiba-tiba Entah bagaimana dan siapa yang memulai, tiba-tiba sebuah rencana mendaki Gunung Lawu telah dibuat. Tepat delapan orang: Aku, Anti, Sukma, Ebeng, Aris, Chuz, Havid, dan Fernanto bersepakat untuk mendakinya bersama-sama.⁣
⁣
Dalam perjalanan hingga Pos 3 di jalur Cemoro Sewu tersebut, kami beberapa kali beristirahat. Maklum, sebagian dari kami adalah pendaki pemula yang mencari eksistensi agar dianggap keren karena sudah mendaki gunung. ⁣
⁣
Namun, semuanya meyakini bahwa tidak semua pendakian bertujuan untuk mencapai puncak. Sebagian memilih tinggal di tenda dengan alasan malas. Sebagian lain lebih memilih beristirahat karena meyakini bahwa tujuan utama adalah bisa pulang dengan selamat dan kembali kuliah.⁣
⁣
Lokasi: Jalur Pendakian Cemoro Sewu, Gunung Lawu

#travelphotography #travelstories #traveling #travelgram #travel #traveller #travelblogger #hiking #adventure #gununglawu #lawu #cemorosewu #eastjava #centraljava #jawatimur #jawatengah #galautraveler #throwbackthursday #throwback #tbt #nature
Kita berjalan bersama menyusuri jalan setapak di P Kita berjalan bersama menyusuri jalan setapak di Pantai Menganti, Kebumen, Jawa Tengah. Waktu sudah cukup sore hari itu. Sayang cuaca kurang bersahabat. Mendung.⁣
⁣
Kau berjalan di depan bersama beberapa orang teman. Perempuan kebanyakan. Aku tak terlalu memerhatikanmu. Aku masih asyik sendiri, berjalan, paling belakang tapi berusaha menjaga jarak agar tak tertinggal. Sementara kau dengan santai bercengkrama. Seskali aku melihat punggungmu yang tertutup oleh jaket kecoklatan itu.⁣
⁣
Awan-awan masih saja tak mau memberikan izin kepada matahari untuk menerangi. Atau matahari yang justru senang bersembunyi?

Lokasi: Lembah Menguneng, Kebumen
#travelphotography #traveling #travel #travelgram #beach #kebumenkeren #jawatengah #visitjawatengah #jatenggayeng #centraljava #latepost #throwback #tbt #travelblogger #galautraveler #sunset #senja #negerisejutasenja #traveller #travelstories
Kami berjalan dengan perlahan, bercerita tentang k Kami berjalan dengan perlahan, bercerita tentang kehidupan masing-masing. Selama ini, kami hanya bersua melalui kanal-kanal sosial media. Aku meyakini, kata-kata yang kami lempar selama ini maupun emoji-emoji yang luar biasa banyak itu tak akan bisa menggantikan suara-suara dan ekspresi muka serta gerak tubuh. Bercengkrama memang terasa lebih menghanyutkan.⁣
⁣
Sepanjang jalan Braga yang sedang sedikit basah oleh hujan, banyak juga yang sedang lalu lalang. Di akhir pekan begini, Braga macet sekali dengan ruas jalan yang tidak terlalu besar. Di kanan kirinya, banyak pelukis-pelukis jalanan yang tak cuma melukis tapi juga menjual lukisan-lukisannya. Mereka menempelkan karya-karya dalam kanvas dan mengaitkan ke dinding-dinding. Rupanya, hal ini sudah berlangsung sejak lama di Braga. ⁣
⁣
Tampak juga beberapa pengamen jalanan dengan alat musik modern sedang bernyanyi di sudut-sudut jalan. Tidak berkeliling seperti biasanya. Persis seperti yang aku lihat dalam video-video perjalanan di Eropa.⁣
⁣
Lokasi: Jalan Braga, Bandung⁣
#travel #traveling #travelphotography #travelgram #bandung #explorebandung #westjava #braga #galautraveler #travelblogger #latepost
Load More... Follow on Instagram

Recent Posts

  • [Ulasan] Menginap Gratis di Innside by Melia Yogyakarta
  • Pesisire Inyong: Menjelajah di Kampung Laut Cilacap
  • Menguak Sepenggal Cerita Lama di Kotabaru Yogyakarta
  • Dua Hari Menjelajah Jember Bersama Putri – Hari Pertama
  • Perjalanan 8 Mahasiswa Mendaki Gunung Lawu – Bagian 1

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

  • Beranda
  • Traveling
  • Lain-Lain
  • Tips
  • Info
GALAUTRAVELER Proudly powered by WordPress